Oleh : Sapardi Djoko Damono
angin yang diciptakan untuk senantiasa bergerak dari sudut ke
sudut dunia ini pernah pada suatu hari berhenti ketika mendengar
suara nabi kita Adam menyapa istrinya untuk pertama kali, “hei
siapa ini yang mendadak di depanku?”
sudut dunia ini pernah pada suatu hari berhenti ketika mendengar
suara nabi kita Adam menyapa istrinya untuk pertama kali, “hei
siapa ini yang mendadak di depanku?”
angin itu tersentak kembali ketika kemudian terdengar jerit wanita
untuk pertama kali, sejak itu ia terus bertiup tak pernah menoleh
lagi
untuk pertama kali, sejak itu ia terus bertiup tak pernah menoleh
lagi
— sampai pagi tadi:
ketika kau bagai terpesona sebab tiba-tiba merasa scorang diri di
tengah bising-bising ini tanpa Hawa
Perahu Kertas,
Kumpulan Sajak,
1982.
ketika kau bagai terpesona sebab tiba-tiba merasa scorang diri di
tengah bising-bising ini tanpa Hawa
Perahu Kertas,
Kumpulan Sajak,
1982.
0 komentar:
Post a Comment