Kau belum tiba dalam dinginnya malam-malam
Buat apa aku petik gitar
Kadung sunyi marah dilagukan kerinduan
Biarkan saja dedaun menari tanpa musik dan suara
Lalu aku pikir, menunggumu dua jam lagi di meja mengkilat
Menghembuskan hantu pada napas yang terusik cerutu
Aku lukis jarak di ampas kopi
Karena meski sama-sama ke awan, sebenarnya kita menyelam pada kedalaman
Sebagai penghibur aku merelakanmu setubuhi cin-cin di jari manis
Kau pun gelitik aku tertawa
Mencari-cari jeda dari kepenatan
Kita mulai mengotonomi almanak
Elegi hujan yang nampak diorama
Tanah retak tapi langit bergatung bayi hujan
Perlu telapakmu sebagai rerintik
Biar ada musim yang utuh; hujan atau kemarau
Menghembuskan hantu pada napas yang terusik cerutu
Aku lukis jarak di ampas kopi
Karena meski sama-sama ke awan, sebenarnya kita menyelam pada kedalaman
Sebagai penghibur aku merelakanmu setubuhi cin-cin di jari manis
Kau pun gelitik aku tertawa
Mencari-cari jeda dari kepenatan
Kita mulai mengotonomi almanak
Elegi hujan yang nampak diorama
Tanah retak tapi langit bergatung bayi hujan
Perlu telapakmu sebagai rerintik
Biar ada musim yang utuh; hujan atau kemarau
0 komentar:
Post a Comment