Oleh: Surahman Abdullah
Pesta baru saja usai
Seteguk kebimbangan tersisa di gelas anggur
Yang kau tinggalkan menemui esokmu
Sedang pagi yang kujelang
Masih enggan melepaskan bayang-bayangmu
Dari kaca jendela, bahkan dari balik hati sekalipun
Bagaimana hendak kuraih sebuah mimpi
Yang indah seperti kisah-kisah dalam melodrama
Tentang bungalo dan sampan tepi telaga
Tentang gemerisik ranting menggesek sunyi daun
Sedang harapan yang kusampirkan di ujung almanak
Telah terkoyak oleh tajamnya realita
Seteguk kebimbangan tersisa di gelas anggur
Tertinggal bersama tekateki di akhir denting desember
Akankah jadi elegi atau kisah manis
Seperti manisnya januari yang kau janjikan
0 komentar:
Post a Comment