TARIAN KEMARAU


ke mana suara kecapi
gendang juga seruling tak lagi mengiringi tarianmu
tangan kehilangan kipas
bunga-bunga sanggul telah luruh
jatuh ke tanah gersang

gincu di bibir luntur terpapar musim
pewarna kuku demikian pucat
sarung lusuh oleh kemarau kota
panggung menebar rasa lapar dan ketakutan
mencekik perut
menghantam jantung para penari
debu abu-abu pekat beterbangan
menutup seluruh siluet
setiap lekuk tubuh menjadi garis-garis gamang
senyum mati sebelum mekar
rona wajah ditumbuhi duri-duri kaktus
lembar demi lembar bulu mata memilih gugur
tak ada lagi suara kecapi
mulut-mulut menganga lebar
napas menebar aroma bangkai
tubuh-tubuh kerdil ambruk memeluk kejamnya panggung
letih mementaskan tarian kemarau
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment

0 komentar:

Post a Comment